Kamis, 07 Mei 2015

Mengapa Harus Ada Rindu?

Mengapa rindu itu seringkali bergandengan dengan kegelisahan, bahkan nyaris tidak pernah terlepas, seperti tidak bisa dipisahkan.

Mengapa harus ada rindu? sungguh aku lelah, karena rindu itu hanya bisa tertahan di hati, tak bisa aku ungkapkan kepadanya.

Memang seharusnya aku tak perlu mengeluh, karena ada Allah yang selalu hadir untukku, mengasihi serta memberi apa yang aku butuhkan.

Aku hanya ingin menumpahkan kesedihanku sebentar saja, karena setelah itu aku akan kembali dengan kesibukanku seperti biasanya.

Biarkan saja rindu itu mengalir apa adanya, karena betapapun kerasnya hatiku menolak, rindu itu tetap akan selalu menikamku sewaktu-waktu.

Aku akan mempertahankan untuk tidak mengungkapkan rindu ini, meskipun pada akhirnya rindu itu tetap takkan pernah bisa kuungkapkan

Minggu, 03 Mei 2015

Kumpulan Artikelku di MutiaraPublic.com

2. Kebaikan-kebaikan yang dapat mengantarkan kita ke surga
https://www.mutiarapublic.com/…/kebaikan-kebaikan-yang-dap…/
6. Perbedaan sahabat baik dan sahabat buruk
https://www.mutiarapublic.com/…/perbedaan-sahabat-baik-dan…/
7. Siapakah orang yang pantas disebut kaya?
https://www.mutiarapublic.com/…/siapakah-orang-yang-pantas…/
8. Mendahulukan kepentingan Allah daripada kepentingan pemerintah
https://www.mutiarapublic.com/…/mendahulukan-kepentingan-a…/
10.Perihal akhlak baik dan buruk dimata Allah https://www.mutiarapublic.com/…/perihal-akhlak-baik-dan-bu…/
Edisi 10-16 februari 2015 dimuat di MutiaraPublic.com

Ubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik

Kita telah memahami bahwa tiada manusia yang sempurna, tetapi jangan pernah menjadikan ketidak sempurnaan itu sebagai alasan untuk tidak berubah menjadi lebih baik. Selagi hal-hal yang kita anggap tidak sempurna itu dapat kita perbaiki, maka cobalah berusaha untuk tetap memperbaiki diri dari hari ke hari, seperti kebiasaan buruk dan sifat buruk yang ada dalam diri kita.
Seharusnya kita bisa menetapkan dan membedakan mana yang dapat dimaklumi dan mana yang mestinya kita perjuangkan, seperti halnya apa-apa yang sudah menjadi ketentuanNya dan tak dapat lagi diubah, maka kita tak perlu mengubahnya, lain halnya dengan sesuatu yang bisa kita ubah, maka semestinya seperti kebiasan yang buruk dapat kita perbaiki menjadi kebiasaan yang baik.
Semua itu demi kebaikan diri kita sendiri, yuk semangat memperbaiki diri 

My Dreams

Hal yang paling membahagiakan adalah ketika aku bisa menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang banyak, ketika aku bisa menjadi orang yang mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, inilah impian terbesarku, sungguh bahagia rasanya jika bisa melakukan hal yang demikian, bahagianya tak bisa diukur dengan materi atau apapun di dunia ini.

Berharap suatu saat nanti jika Allah mengizinkan aku ingin membangun lembaga pendidikan seperti sekolah atau sebuah pesantren, membuat taman bacaan untuk semua kalangan dan usia, menyediakan lapangan pekerjaan untuk banyak orang, dan yang paling wajib harus diamalkan adalah ilmu; menjadi  guru, ini tidak boleh sampai ditinggalkan, sebagai lulusan Tarbiyatul Mu'allimat al-islamiyah yang memang dididik untuk menjadi pendidik yang baik juga sebagai orang yang berusaha menjadi pribadi yang lebih baik sambil terus belajar meningkatkan kualitas diri,karena  mengajar harus selalu diamalkan.

Mengapa harus mencintai karena Allah? (dimuat di Islampos.com)

Saudaraku,
Cinta adalah fitrah yang dimiliki oleh setiap manusia,baik itu cinta kepada keluarga, sahabat,atau pasangan. Dalam mencintai hendaknya kita tidak terlalu berlebihan mencintai apapun yang ada di dunia ini, saling mencintailah karena Allah jika kita ingin selamat dan juga mendapatkan keridhoanNya.

Saudaraku,
Pada hari kiamat orang-orang yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan keutamaan seperti yang dijelaskan dalam hadist di bawah ini:
Dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’aala berfirman di hari kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling mencintai karena-Ku, dihari ini (kiamat) aku menaungi mereka dalam naunganku, dihari dimana tidak ada naungan kecuali naunganku,” (Hadits riwayat Bukhari, dan begitu juga diriwayatkan oleh Imam Malik.)

Saudaraku,
Dari penjelasan hadist di atas dapat disimpulkan bahwasannya orang yang saling mencintai karena Allah kelak akan ditolong oleh Allah pada hari kiamat. Orang yang saling mencinta karena Allah akan dinaungi dalam naunganNya, karena kecintaan tersebut mereka dilindungi oleh Allah.
Saudaraku,

Seperti apakah orang yang saling mencintai karena Allah? Lanjutkan membaca ...

Sabtu, 02 Mei 2015

Jasa content writer

Butuh jasa penulis artikel untuk mengisi konten website/blog?


Hubungi: No hp 087887791697/ 

Email: Ismi_afiyah@rocketmail.com

Ujian

Kaya atau miskin keduanya bisa berarti ujian, begitupun dengan kebahagiaan dan kesedihan keduanya pun bisa berarti ujian, manakah yang lebih baik? yang lebih baik adalah orang yang ketika diberikan salah satunya ia tidak melupakan Allah, justru ia menjadi lebih dekat denganNya, senantiasa berdo'a dan ia senantiasa bersyukur dan beramal baik dalam kondisi apapun. (Afiyah Hawada)

Takdir bisa diubah?

Saya pernah mendengar ustadz berkata bahwa semua takdir itu bisa diubah kecuali kematian, meski Allah sudah menetapkannya kepada kita sejak kita masih dalam kandungan, tetapi takdir itu masih bisa berubah karena Allah maha berkehendak atas segala sesuatu, mungkin berubah atau tidaknya sebuah takdir tergantung seberapa besar usaha dan do'a kita kepada Allah,aku sendiri meyakini
hal itu, dan aku selalu mengingatnya.

Terlepas apa itu takdir yang ditetapkan Allah kepada kita, teruslah memantaskan diri untuk mendapatkan nasib yang baik,karena aku yakin Allah pasti menetapkan takdir yang baik kepada kita, tidak ada takdiir buruk kecuali kita yang merubahnya sendiri.

wallahua'alam bisshawwab

Jumat, 01 Mei 2015

Tidak ada yang salah dengan perbedaan

Setiap orang itu mempunyai cara yang berbeda dalam menjalani hidupnya, orang lain punya pilihan, aku pun punya pilihan, Jika pilihanku berbeda dengan orang lain itu wajar karena kita punya cara masing-masing dalam menjalani hidup, mengatur bagaimana hidup mulia di dunia pun mungkin tak sama antara satu dengan yang lainnya,maka saling menghargai pilihan masing -masing adalah sebenar kebijaksanaan.
Tidak ada yang salah dengan perbedaan, yang salah itu jika cara kita sampai keluar dari batas aturan syari'at.Hidup denganaturan syari'at itu indah, hanya saja seringkali keindahan itu tertutupi dengan munculnya ketidaksabaran dalam diri manusia, padahal kitatelah mengetahui kehidupan yang sebenarnya itu bukan disini, hidup di dunia itu tidak ada apa-apanya dibandingkan akhirat, maka bersabar saja dan terus berusaha beramal baik,jangan sampai kita menyesal kelak.
Akhirat adalah segala-galanya maka berikanlah segala-galanya yang bisa kita berikan sebagai bekal untuk kehidupan abadi, sehingga Allah akan dengan senang hati memasukkan kita ke surga-Nya.
Mari kita bersama-sama berjuang untuk memantaskan diri agar menjadi hamba pilihan Allah yang akan dimasukkan ke surga-Nya.

Pandai menasehati orang lain, harus pandai juga menasehati diri sendiri

Aku suka memperhatikan orang-orang yang sedang menasehati orang lain, apalagi orang-orang yang pernah menasehatiku pasti akan lebih kuperhatikan lagi dan pastinya bakal diinget terus, tapi terkadang tak jarang apa yang kudengar dari mulut mulut penasehat itu ternyata perbuatannya tidak mencerminkan apa yang dikatakannya.
Bagaimana rasanya jika kita dinasehati seseorang tapi ternyata justru ia melanggar apa yang pernah ia larang kepada kita, mungkin kalau sekali dua kali karena khilaf bisa dimaklumi, tapi kalau sudah berkali-kali dan disengaja pula,pasti kecewa bukan? rasanya lucu sekali, apalagi kalau melakukannya didepan kita, kok tidak malu ya? *geleng-geleng*
Aku pernah merasakannya ketika menjadi pengurus organisasi,dan memang rasanya sangat malu ketika hanya bisa menasehati anggota tetapi kita sendiri melanggar.yang dinasehatinnya pun pasti sangat kecewa melihatnya, dan dari kejadian itulah aku belajar untuk tidak terjatuh kedalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.
seharusnya seorang penasehat itu setidknya dia juga mau berusaha untuk mengamalkan apa yang pernah ia katakan untuk menasehati orang lain, karena jika tidak itu sama saja dia sedang merendahkan orang lain sekaligus merendahkan dirinya sendiri.
Jika kita menasehati orang lain, maka berusahalah untuk menerapkan juga apa yang pernah kita nasehati.karena dengan cara seperti itu selain dapat menghormati diri sendiri, kita telah menghargai perasaan orang yang pernah kita nasehati.
Memang benar kita tidak perlu melihat siapa yang menasehati, tetapi kita harus melihat apa yang dinasehati. tetapi mengkritisi penasehat juga bukan hal yang buruk karena kita juga berhak menasehati kembali orang yang menasehati kita, karena itu merupakan bentuk kepedulian kita juga kepada orang tersebut.

Ketaatan pada Allah adalah harga mati

Memang benar ketaatan itu harga mati, tidak bisa ditawar-tawar. Jika kita belum bisa taat berusahalah untuk menjadi orang yang taat, sungguh begitu beraninya jika ada orang yang berkata ''jadi orang itu jangan terlalu taat, nggak asik'' atas dasar apa dia berkata seperti itu? apakah tidak menyadari bahwa ia sudah menantang al-qur'an, merasa lebih hebat dengan mendambakan surga tanpa menjalankan ketaatan, mustahil.
Ketaatan itu adalah syarat mutlak untuk memasuki surgaNya. Apakah pantas jika seseorang itu mengaku sebagai hamba Allah tetapi mengatakan sesuatu yang seolah merendahkan Allah.Tujuan kita hidup itu untuk apa sih? bukankah untuk beribadahn atau hanya untuk ajang
Berlelah-lelahlah untuk mendapatkan cinta Allah, sebab jika Allah sudah mencintai kita apapun akan Allah beri, dan pintu surga pun akan terbuka terbuka lebar untuk kita. 

Sertai selalu Allah



Berlelah-lelahlah untuk mendapatkan cinta Allah, sebab jika Allah sudah mencintai kita apapun akan Allah beri, dan pintu surga pun akan terbuka terbuka lebar untuk kita

Jadilah penasehat yang baik

Setidaknya orang yang mengingatkan kebaikan kepada orang lain itu dia memahami apa yang dikatakannya, dan mau berusaha untuk menyelaraskan perbuatan dengan perkataanya.
Lalu bagaimana dengan orang yang suka mengingatkan dan menasehati orang lain, tetapi bukan hanya tidak mau berusaha menyelaraskan perkataan dengan perbuatannya, malah sangat bertentangan, bahkan melakukannya pun dengan santai tanpa rasa malu.
nah itu namanya keterlaluan, dan sudah dipastikan orang lain jadi kurang respect sama orang tersebut, wibawanya jadi hilang, jika kita demikian adanya yang ada orang akan meremehkan nasehat-nasehat kita, sebaik apapun kita menasehati orang lain pasti mereka males mendengarnya, bahkan ada yang tidak mau mendengarkan nasihat kita sama sekali.
Ini fenomena yang banyak terjadi, bisa orang tua dengan anak, kakak dengan adik, teman dengan teman,dalam organisasi; pengurus dengan anggota, dll.
Pernahkah kita melakukan yang demikian? Mari sama-sama kita intropeksi diri.